Dulu,
hiduplah seorang yang dipanggil Don Kisot di Spanyol. Tiap hari ia habiskan
waktunya untuk membaca buku-buku kepahlawanan.
Kisah-kisah
ksatria telah meracuni pikirannya. Siang jadi angan-angan, malam jadi
mimpi-mimpi.
Tak berapa
lama, ia pun mempersiapkan segalanya. Ia ingin mengembara, lalu menjadi seorang
ksatria pembela kebenaran. Kuda, pedang, zirah, dan lainnya disiapkan.
Dalam
perjalanan, ilusinya terus bertahta di otak. Bahkan, saat melihat kincir angin,
ia pikir itu raksasa yang akan memakan manusia.
Ia pun
datang, dan ingin menghalangi gerak raksasa itu. Jika perlu membunuhnya. Kincir
angin ia lawan. Ia kalah, terhempas oleh rotor kincir. Ia cedera, lalu dibawa
ke rumah sakit.
Saat sembuh
ia sadar, telah lama berkhayal dalam pikirannya. Ia kurang peka dengan apa yang
ada dalam dirinya. Siapa dirinya? Hidupnya untuk apa.
Kelamaan bermain
dengan hal yang tidak logis, nyata, dan sesuai dengan apa yang dianugerahkan
dalam dirinya. Lalu, anugerah itu dijadikan sebagai azas kebermanfaatan untuk
sesamanya.
***
Posting Komentar
Posting Komentar