Insiden panggung jebrot bukti rancangan
panggung yang asal-asalan. Material yang tak berkualitas. Tidak ada standar
layak pakai. Insiden panggung jebrot juga bisa dipandang sebagai human error, kelalaian tim showbiz Indramayu yang kurang
mementingkan safety.
Insiden panggung jebrot juga bisa dikarenakan
overload capacity. Panggung dibebani
beban yang berlebihan. Overload capacity
ini dikarenakan ada kultur di Indramayu jika nanggap
orkes/organ/sandiwara/tarling bahkan hingga wayang setangga rayat-nya itu ikut joged.
Kultur ini sebenarnya ada baiknya sih, joged
adalah cara menghibur diri murah meriah. Secara psikologis, kebahagiaan warga
adalah cermin kota yang bahagia. Jika kota tidak stress itu baik, karena
kebutuhan hakekat hidup tercapai.
Namun, kultur ini juga mengurangi nilai
estetis jika seni hiburan tersebut dipandang dari spion showbiz. Bisnis hiburan
seperti ini dianggap mengganggu pandangan, karena ada blocking. Sebagai
penonton saya tak bisa menikmati suguhan hiburan yang dipertontonkan.
Terlepas pandangan-pandangan yang ada saya
prihatin atas insiden panggung jebrot ini. Semoga kita mengambil hikmah
kejadian ini. Salam budaya!
***