cerpen
[Cerpen] Ajakan Kencan dari Fans Berat
Halo
mas Meneer, ini aku Tya. Mas Meneer masih sering heritage trail kan? Ajak-ajak dong mas. Tenang aja, jangan khawatir
mas, nanti Tya traktir kopi atau tebruknya, Tya nggak mungkin bikin mas Meneer
jadi tekor, itu juga bagian dari tanda terimakasihku sama mas Meneer sudah
ngajak Tya keliling situs-situs sejarah.
Tya
kan jadi banyak tahu soal sejarah kota Tya sendiri, seperti yang mas Meneer
bilang, “diragukan sebagai putra-putri
daerah, jika sejarah kotanya sendiri aja masih nge-blank”, kacau banget ya
Tya! ini nggak tahu, itu nggak tahu. Hahhahaa ... mas Meneer tambah cakep dewh
kalo lagi serius sedekah tentang pengetahuan sejarahnya ke Tya.
Mas
Meneer, by the way – aduh jadi sok keinggris-inggrisan ngomongnya, padahal
aslinya nih mas Meneer, lidah Tya “glibed” susah kalo speak-speak
english gitu. Tapi, berhubung pengen disanjung “berkelas” biar kelihatan lebih keren ngomong inggris,
jadi terpaksa deh.
Aslinya
sih bahasa inggris Tya, PAYAH. Hhahaaa ... tapi kan karena lawan bicaranya mas
Meneer yang hebat, Tya jadi gengsi akhirnya, kalo ngomong pake basa dermayuan,
Tya pengen berkelas dimata seorang mas Meneer.
Mas
Meneeeeeeer ... kok jadi bahas masalah ngomong inggris sih ! Oiyaaaaa jadi
lupa, Tya sebenarnya sering banget baca-baca tulisan mas Meneer, bagus-bagus
dan lucu. Apalagi yang itu loh, cerita duet maut Talkiban & Warnyem. Kok
duet maut ya? emangnya ini konser dangdut ya? duet goyang ngebor dan goyang
gergaji.
Maksud
Tya bagus itu,soal gaya tulis dan cerita yang mas Meneer sampaikan, simple,
mengena, dan sarat makna.Tapi juga penuh dengan guyon-guyon segar yang bikin
perut aku sakit.
Tya
juga punya karya loh mas, salah satu hobi baruku sekarang adalah nulis. Coba
dewh mas Meneer, baca yaaaaaa !! udah aku tag.
(Nungguin
mas Meneer lagi baca tulisanku ... !!) Aku buatin wedang ya, hahhaha. Sumpah
mas Meneer tawaran itu bukan sogokan. Ini bukan sedang menyogok dan mengiba
agar mas Meneer baca tulisanku.
Gimana
mas Meneer? Bagus? kalo nggak bagus biar dewh Tya belajar sama mas Meneer.
Kapan mas ada waktu? Tya pengen ngobrol sama mas Meneer sambil berharap
menerima uluran sedekah ilmunya. Tolong pertimbangkan ya mas? Tya janji dewh
nanti bakalan kerja keras ! tolong ya mas ! boleh kan mas?
Kalo
nanti Tya dalam perjalanannya masih saja tidak bisa berkembang, nggak papa kok
mas Tya menyadari, mungkin Tya nggak berbakat nyeriusin hobi yang satu ini. Mas
Meneer nggak usah sok baik hati dan penuh sopan santun bak pidato para pejabat
kepada rakyatnya. Bisik-bisik aja ke telinga Tya, “aaaaaaahh... Tya, payah”.
Tenang
aja, nggak bakalan kok Tya sakit hati, jadi mas Meneer nggak usah repot-repot
harus memendam rasa kecewa dengan mencari kata-kata halus untuk penilaian jujur
tentang kepayahan tulisan seorang Tya.
Mas
Meneer jangan ke-GR-an dulu yaaaaa !! diatas Tya selalu memuji mas Meneer. Tya
nggak naksir kok sama mas Meneer, sebab kita ini sejenis. Panggilanku memang
Tya, tapi nama lengkapku Satria Firdaus, panggilan tya didapat dari akhiran
nama depanku.
Jangan
cemberut ya mas Meneer ! itu kumisnya jadi makin tambah tipis, kalo udah tipis
bahaya mas Meneer, kanvas rem aja kalo udah tipis bisa blong. Kan Tya nggak
mau, nanti mas Meneer bisa menabrak. Kalo yang ditabrak tante Lisa sih nggak
papa, kan empuk kena balon kembarnya. Kalo yang ditabrak trotoar? kasian kening
mas Meneer bisa benjut.
Fansberatmu
Tya
***
Via
cerpen
Posting Komentar