![]() |
Rumbah Kopek, Di Desa Tegalurung Balongan Indramayu. Panji Darussalam, 2011. |
Betawi
punya gado-gado, Jawa punya pecel. Indramayu juga punya 'rumbah'. Kuliner ini
dari segi rasa tak kalah dibanding pecel dan gado-gado. Perbedaan paling
menonjol dalam 'rumbah' adalah kuatnya rasa asam.
![]() |
Warung Rumbah. KITLV, 1950. |
Rumbah
sudah dikenal sejak Belanda, bisa terlihat dari foto yang didokumentasikan
KITLV Belanda seperti dibawah. Saat ini yang paling terkenal adalah rumbah kopek di Balongan dan rumbah darinih di Eretan.
Aku
sendiri merupakan pecinta rumbah. Bagaimana tidak suka rumbah? Sejak kecil
makanan sehari-harinya adalah rumbah. Biasanya sebagai pelengkap lauk. Makan
dengan rumbah, bagiku bisa menambah selera makan.
Ibu
dan nenek-ku adalah penjual rumbah. Meski tak terkenal seperti rumbah kopek dan
darinih. Menurut teman-temanku yang pernah mencicipi rumbah resep warisan dari
nenek, mengatakan rumbah-nya enak.
Jika
nggak percaya? Baiklah kapan-kapan kalo kalian main ke tempat gubuk-ku bisa
nyobain rumbah made in emak. Ini bukan promosi ya! Hahahhaa.
***
Meneer Panqi
Penulis, pemerhati budaya dan konsultan media kreatif.