Ads
Gerakan Literasi, Membangun Generasi!
Gerakan Gemaku Memikat di Kab. Indramayu. Photo by Bapusipda Jabar, 2016. |
Literasi
berasal dari bahasa Inggris, 'literacy'.
Yakni sebuah kata yang diserap dari bahasa Latin, 'literature'. Pengertiannya adalah kemampuan membaca/menulis.
Secara makna
dan konsep, literasi bukan hanya soal melek aksara saja, namun melek juga
secara visual, yakni kemampuan mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan
berupa gambar, video, maupun fenomena yang ada.
Belakangan
pemerintah dan mendikbud, sedang menggalakkan gerakan literasi. Sasaran gerakan
ini semua orang Indonesia, utamanya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat
umum. Pemerintah berharap masyarakat bersatu, bergerak dan membentuk sebuah
budaya literasi di Indonesia.
Hal demikian
sebagai jawaban atas rapor buruk dunia literasi di Indonesia yang masih
tertinggal. Meski tertinggal, gerakan literasi yang sedang dilakukan bukan sebuah
keterlambatan. Bahkan gerakan ini harus dilakukan secara massif guna mengejar
ketertinggalan dengan bangsa lain.
Tentu,
ajakan niat mulia pemerintah ini tak ada artinya jika masyarakat masih
mempertanyakan arti penting literasi untuk dirinya. Berikut beberapa hal
mengapa literasi itu bermanfaat untuk diri pribadi.
1. Literasi menumbuhkan rasa ingin tahu,
penasaran akan suatu hal. Orang yang membaca buku memiliki rasa ingin tahu
tentang masalah yang ingin diketahuinya. Bahkan bukan hanya dari buku, dia akan
membaca dari sumber-sumber lain, bertanya atau berdiskusi dengan orang lain
yang dianggap dapat memberi tahu.
Sebagai
orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia haus akan informasi dan
ilmu, serta tidak malu bertanya. Dalam pribahasa dikenal istilah 'goblog
diingu' yang artinya bodoh kok dipelihara. Orang yang banyak baca dan tanya
tentunya akan menjelma menjadi manusia yang awalnya serba tidak tahu menjadi
serba tahu.
2. Literasi menumbuhkan mental ingin maju.
Orang yang rajin membaca tentu memiliki cita-cita atau keinginan agar dirinya
maju atau kualitas hidupnya meningkat. Banyak membaca juga bisa menyerap
inspirasi.
Misalnya,
kisah-kisah sukses orang-orang hebat mulai dari ulama, ilmuwan, pemimpin,
pengusaha, dan siapapun. Akan menempa mental-mental maju ke dalam diri, supaya
kita pun bisa berkarya dan bermanfaat seperti kisah-kisah suksesnya.
3. Literasi menjadikan seseorang berpikir kritis dan analitis.
Orang yang banyak membaca akan memiliki kemampuan berpikir kritis dibandingkan
dengan orang yang tidak membaca. Kemampuan analisisnya pun kian terasah.
Setiap kata
dan kalimat yang dibacanya mendorong untuk terus berpikir dan menganalisis.
Tidak jarang ide menulis muncul ketika dia sedang atau setelah membaca buku.
Dengan kata lain, aktivitas membaca buku membuat otak terus bekerja dan
menghasilkan pemikiran-pemikiran baru.
4. Literasi menumbuhkan sifat kerja keras.
Orang membaca membutuhkan kerja keras untuk melakukannya. Membaca satu buku ada
waktu dan energi yang dihabiskan. Ada kerja keras yang dilakukan. Singkatnya,
dengan literasi akan menciptakan pribadi berdaya saing, bukan pribadi yang
instan. Budaya kerja keras akan mengakar.
Meskipun,
ada teknik skimming dalam membaca, yang digunakan untuk mengetahui gambaran
umum, jika waktu terbatas. Akan tetapi jika ingin memahami secara mendalam,
maka harus membaca lembar demi lembar, bahkan harus mengulang-ulang membacanya.
Cara membaca seperti itu, tentunya memerlukan waktu dan energi yang banyak.
**
Gerakan
literasi setidaknya dari analisa diatas dapat disimpulkan, bahwa aktivitas
membaca bukan hanya membuka lembar demi lembar buku, atau hanya mendapatkan
ilmu saja, tetapi ada sekian banyak pelajaran yang dapat diambil. Membaca dapat
membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
Karenanya
sudah waktunya membaca menjadi kebutuhan, kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat.
Aktivitas membaca mampu membentuk individu dan masyarakat yang haus akan ilmu
pengetahuan, menghargai ilmu pengetahuan, dan ingin menyebarkan ilmu pengetahuan.
Efek-efek
positif seperti ini diharapkan muncul dan tumbuh subur dalam kehidupan
mastarakat kita. Aktivitas membaca pun akan melahirkan manusia-manusia
pembelajar, manusia pemikir, manusia peneliti, dan manusia pelaku perubahan.
Ayo giatkan membaca untuk hidup yang lebih baik dan membangun sebuah generasi!
***
Meneer
Panqi
Pegiat Literasi
Via
Ads
Posting Komentar