Berandaku penuh dengan euphoria kemenangan Anies. Meskipun, nggak antusias dengan berita
pilkada DKI dikarenakan aku bukan warga Jakarta. Kok nggak antusias? Ya dong,
karena nggak ada nilai yang diperjuangkan bagiku. Toh, siapapun yang terpilih
menjadi gubernur. Kebijakan yang akan digulirkan nggak akan membawa pengaruh
apapun dalam skala besar bagiku sebagai orang Indramayu atau Jawa Barat.
Namun, ada yang menarik adalah cara kedua
kandidat dalam perang issue dan opini
di medsos. Kemenangan Anies dan strategi yang digunakannya menarik untuk dibahas.
Melihat strategi yang dipakai jadi teringat pertarungan aktor Jacky Chan dalam
film-filmnya. Akting Jacky Chan suka sekali disisipi humor dan olok-olok ketika
bertarung. Misalnya, dalam film City Hunter.
Jacky Chan lihai sekali memainkan
emosional lawan tarungnya sampai terpancing. Ketidakfokusan lawan menjadi celah
untuk mengalahkannya. Hal itu juga yang digunakan oleh Anies kepada Ahok.
Strategi olok-olok, offensif, dan memancing emosi
yang dilakukan oleh Jacky Chan saat bertarung berhasil memancing ketidakfokusan
lawan. Hasilnya lawan lalu keok, selalu pukulan Jacky bisa terhunjam. Sedangkan
lawan kurang fokus dalam menghunjam pukulan-pukulan ke Jacky Chan.
Jacky Chan yang tenang dan fokus akhirnya
menang, membuat keok lawan-lawannya. Strategi ini tak ubahnya Anies ketika
melawan Ahok. Dalam debat pilkada sering memancing emosi Ahok yang
temperamental. Tentu hal ini kurang baik di mata pemilih, sebab Indonesia
menganut adat ketimuran yang mengedepankan suri teladan. Nggak seperti di
Amerika yang menonjolkan kinerja.
***
Posting Komentar
Posting Komentar