Kentongan,
sejak dulu berfungsi sebagai media komunikasi warga desa. Biasanya, sebagai
penanda jam dan ada bahaya.
Kalo kentongan
ditabuh sebanyak 3 kali, menandakan sudah pukul jam 3 pagi. Berbeda kalo kentongan
dipukul terus-terusan berarti ada bahaya, kejadian yang heboh. Entah,
kemalingan, kebakaran, maupun anak gadis disetubuhi pemuda.
Melihat foto
ini, jadi inget perang antar desa. Waktu itu antara desaku, Tugu melawan
Segeran. Saban sore suara kenthongan saling bersahutan. Kejadiannya sekitar
tahun 1993.
Aku pribadi
sih sangat senang, sebab ayahku saban pulang maju perang, selalu membawa jeruk.
Ya, Desa Segeran adalah sentra buah jeruk di Indramayu. Pada waktu itu banyak
haji jeruk, maksudnya mampu pergi haji hanya lantaran berkebun jeruk.
***
[Foto/KITLV]