biografi
[1] Sanggar Langen Budaya
[Bio] Dalang H. Rusdi, Sabetan Dewa
H. Rusdi atau
lebih populer disebut Dalang Rusdi, adalah dalang kondang dari Indramayu. Lahir
di Lohbener, Indramayu pada 10 Januari Tahun 1963. [1] Ia dibesarkan dalam keluarga
seniman. Ayahnya, Rasmin adalah seorang dalang juga.
Pada tahun
1982 Dalang Rusdi mendirikan grup wayang kulit yang diberi nama “Langen Budaya”.
Dalam usia yang teramat muda, 19 tahun, ia sudah berhasil memainkan wayang
diatas panggung.
Berkat
kepiawaiannya ini, Dalang Rusdi digelari sebagai dalang cilik Indramayu, atau
dalam populer dengan sebutan dalang anom. Usaha-nya nggak sia-sia. Beliaupun
lalu dilirik oleh perusahaan rekaman. Pada tahun 1986 ia berkolaborasi dengan
pesinden sohor Indramayu, Hj. Dariyah.
Rekaman
pertamanya ini membawakan lakon pakem atau galur yakni “Munged Turun Ampah”.
Bekerjasama dengan perusahaan rekaman nasional yang fokus pada kesenian daerah
yakni “Dian Record”. Rekaman pita lakon tersebut laku di pasaran.
Pada
tahun-tahun berikutnya, karya-karyanya banyak diabadikan dalam bentuk format
kaset pita dan kepingan CD. Ia dikenal dengan gaya sabetan dewa. Enerjik dan
menarik. Karya-karyanya banyak melakukan inovasi. Namun, tetap dalam koridor
bagaimana nilai-nilai moral yang diusung sampai kepada penonton.
Karya yang
dihasilkan lebih banyak lakon ‘carang’ daripada lakon ‘pakem’. Pekelirannya
dikenal attraktif dan kreatif. Misalnya, ‘Cungkring
Jadi Raja’, ‘Semar Memantu’, ‘Cungkring Kawin’, ‘Semar Munggah Kaji’ dan
masih banyak lagi. Hal itulah yang menyebabkan ketertarikan orang-orang
me-nanggap-nya.
Selanjutnya,
sensivitas Dalang Rusdi yang memahami betul selera humor orang Indramayu itu
tinggi. Ceruk itu dimanfaatkan betul dalam pertunjukkannya. Hingga membuat
antusiasme dan ketertarikan penonton untuk melihat pertunjukannya. Banyak disisipi
humor-humor segar yang menarik.
*** [1] Sanggar Langen Budaya
Via
biografi
Posting Komentar