“Kalo mau bikin sebuah brand, bikinlah brand yang punya “value”
dan punya nilai “distinctive”
Kalimat ini
saya dapatkan dari guru ilmu advertising saya. Kang Edy namanya. Ia pun punya
usaha “brandpreneur”. Saya tidak menulis tentang Kang Edy disini, tetapi
kata-kata-katanya yang selalu terngiang di telinga, berputar-putar di pikiran.
Meminta untuk diresapi lebih dalam maknanya. Kata-kata “value dan distinctive”
itulah yang menarik bagi saya.
Menurut
kamus oxford, value diartikan sebagai
“the regard that something is held to
deserve; the importance, worth, or usefulness of something”. Disisi lain,
(mungkin) beberapa dari kita memahami value adalah angka-angka yang identik
dengan rupiah seperti definisi lain dari oxford : “the numerical amount denoted by an algebraic term; a magnitude,
quantity, or number”.
Demikian
juga dengan makna distinctive
diartikan sebagai “characteristic of one
person or thing, and so serving to distinguish it from others”
Jika membaca
value yang disebutkan diatas, maka value bisa diartikan dengan jumlah
penghasilan tiap hari bukan? Misalkan ada seratus pengusaha pedesan entog di Indramayu,
maka yang membedakan seratus pengusaha tersebut adalah berapa omzet mereka per
hari? apakah termasuk pengusaha beromzet puluhan juta kah? ratusan ribu kah?
atau puluhan ribu?
BUKAN.
Ternyata bukan itu value yang dimaksud, kalau kita berbisnis atau bekerja hanya
memikirkan tentang angka-angka rupiah maka value kita hanya sebatas angka.
Tetapi ada value yang lebih dari sekedar angka-angka, yang membedakan kita
dengan orang lain. Sesuatu yang tidak bisa dikonversi dengan rupiah. Sesuatu
yang membuat kita merasa dibutuhkan orang lain, sesuatu yang ingin kita
dapatkan, sesuatu yang membuat kita berguna bagi lingkungan sekitar, sesuatu
yang membedakan derajat seorang hamba di hadapan Rab-nya.
Contoh, seorang
pengusaha beras, boleh jadi omzetnya lebih kecil dari pengusaha lain. Tetapi
jika pengusaha beras ini adalah guru madrasah atau imam mushalla di daerahnya,
maka itulah value itu yang membedakan dia. Contoh lain, value seorang yang
penghasilannya kecil tetapi sedekahnya 10%
itu, lebih tinggi dibanding yang berpenghasilan besar dengan
sedekah 2,5%. Value bagi seorang muslim bukanlah
bertambahnya angka-angka rupiah, tetapi sesuatu yang membuatnya bernilai lebih
di hadapan Rab-nya.
Begitu juga
dengan distinctive, yakni sebuah kekhasan yang dimiliki seseorang, produk atau
pelayanan. Selalu, kekhasan ini disandingkan dengan angka-angka. Lebih murah
atau paling mahal. Bahwa, sesuatu nilai beda itu selalu kacamatanya adalah
dalam angka-angka. Jarang berbentuk dalam sebuah kualitas, tapi melulu soal
kuantitas.
Pikiran saya
sejenak dibawa pada jaman Nabi SAW. Semua orang kaya, orang pintar, budak.
Tidak tersekat suku dan bangsa. Semua berlomba-lomba agar bernilai dihadapan
Tuhannya. Sebuah value dan distinctive yang berbeda dengan jaman sekarang.
Subhanallah,
betapa banyak dokter, pebisnis, pejabat, petani di dunia
ini, mungkin ratusan
juta. Penghasilannya pun berbeda-beda sesuai kadar rizki yang telah Allah
tetapkan. Lalu apa value yang membedakan ratusan juta insinyur tersebut? Rumah
mewahnya kah? Jumlah mobilnya kah? ataukah derajat dihadapan Rab-nya?
Mulailah
berbuat sesuatu dalam hidup ini, Tentukan value yang ingin didapatkan. Jika
tidak bisa melakukan sesuatu yang besar, maka awalilah dengan yang kecil. Hidup
adalah perbuatan, tidak cukup hanya direnungkan. Life is value, action!
***Foto/traderjoes.com
Posting Komentar
Posting Komentar