Branding
Proses Kreatif
Misalnya, lukisan Wiralodra. Saya pernah mengobrol dengan pelukisnya, memang basis datanya bukan dari litografi. Bukan, itu hasil dari men-tayuh lewat mimpi. Katanya meyakinkan.
Demikian pula dengan berokan dan mapag tamba. Berokan dianggap sebagai pengusir setan damyang merkayangan. Sedangkan mapag tamba diambil dari peristiwa sahabat Nabi Saw. Doa-doa melalui air suci.
Proses Kreatif - Video Cerita Budaya Desa Tugu Mapag Tamba
Ketika hadir dalam melekan (begadang berjamaah) seringkali teman-teman saya memahami peristiwa budaya dengan kacamata mistis. Saya juga nggak tahu kenapa? Apakah itu pendapat subjektif-nya, atau memang pengalaman spiritual begini menjadi common sense, spiritual komunal di Indramayu.
Misalnya, lukisan Wiralodra. Saya pernah mengobrol dengan pelukisnya, memang basis datanya bukan dari litografi. Bukan, itu hasil dari men-tayuh lewat mimpi. Katanya meyakinkan.
Demikian pula dengan berokan dan mapag tamba. Berokan dianggap sebagai pengusir setan damyang merkayangan. Sedangkan mapag tamba diambil dari peristiwa sahabat Nabi Saw. Doa-doa melalui air suci.
Interpretasi-interpretasi di atas kemudian tidak pernah muncul dalam tulisan-tulisan saya. Masyarakat harus di-kaya-kan dengan interpretasi lain. Hal itulah yang kemudian muncul dalam video feature adat mapag tamba yang kami buat.
Sebagai penulis naskah, sengaja pendekatan yang saya pilih adalah pendekatan antropologi visual. Tentu, banyak perdebatan. Bisa saja itu pikiran-pikiran subjektif saya dalam memandang adat mapag tamba.
Setidaknya di Indramayu ada empat adat yang berhubungan dengan budidaya tani. Selain mapag tamba, ada mapag sri, sedekah bumi dan ngarot. Interpretasi saya, adat-adat tersebut adalah hari besar tani.
Sudah lumrah dalam berbagai komunal, ada hari-hari yang ditetapkan sebagai hari besar. Hari tersebut bisa difungsikan untuk libur atau ritual sakral. Dalam setahun, petani-petani desa akan merayakannya dan bersuka-cita. Tak heran hiburan-hiburan semacam wayang kulit akan menjadi pelengkapnya.
Sebagai anak jaman, saya juga menangkap ritus tani di atas adalah upaya terakhir petani-petani agar budaya mereka tidak ditinggalkan. Ya, semacam simbol perlawanan atas industrialisasi yang terjadi. Juga, menurunnya minat anak-anak petani melanjutkan prosfesi orangtua mereka.
Video budaya desa mapag tamba yang diproduksi Kiradenan Community pertama tayang di Channel CM Production dan di muat kembali dalam video pilihan cerita budaya desa Kemendikbud 2020.
***
Sebagai penulis naskah, sengaja pendekatan yang saya pilih adalah pendekatan antropologi visual. Tentu, banyak perdebatan. Bisa saja itu pikiran-pikiran subjektif saya dalam memandang adat mapag tamba.
Setidaknya di Indramayu ada empat adat yang berhubungan dengan budidaya tani. Selain mapag tamba, ada mapag sri, sedekah bumi dan ngarot. Interpretasi saya, adat-adat tersebut adalah hari besar tani.
Sudah lumrah dalam berbagai komunal, ada hari-hari yang ditetapkan sebagai hari besar. Hari tersebut bisa difungsikan untuk libur atau ritual sakral. Dalam setahun, petani-petani desa akan merayakannya dan bersuka-cita. Tak heran hiburan-hiburan semacam wayang kulit akan menjadi pelengkapnya.
Sebagai anak jaman, saya juga menangkap ritus tani di atas adalah upaya terakhir petani-petani agar budaya mereka tidak ditinggalkan. Ya, semacam simbol perlawanan atas industrialisasi yang terjadi. Juga, menurunnya minat anak-anak petani melanjutkan prosfesi orangtua mereka.
Video budaya desa mapag tamba yang diproduksi Kiradenan Community pertama tayang di Channel CM Production dan di muat kembali dalam video pilihan cerita budaya desa Kemendikbud 2020.
***
Via
Branding
Posting Komentar